Senin, 21 Maret 2016

Hati luka

Hujan malam ini
Menusuk hati
Menikam kesanubari
Mewakilkan perasaan hati
Ingin rasanya diriku mati
Agar tidak tersakiti lagi
Kau sayat hati ini
Dengan keris tajam mu
Kapan engkau mengerti
Dengan perasaanku saat ini
Dunia ikut menangis
Merasakan sakit hati ini
Kapankah aku akan mati
Jemput aku tuhan

Matahari

Mentari ...
Engkau setia pada bumi
Setiap hari selalu menyinari
Engkau memberi kehidupan untuk tanaman
Memberi kehangatan untuk kami seorang manusia
Jangan pernah meredup
Duhai mentari
Tetap bersinar selama nya di muka bumi
Terimakasih duhai tuhan
Yang menciptakan
mentari
Sungguh nikmat anugerahmu
Engkaulah mentari penghangat hidup kami
Terimakasi mentari

Gadis kecil ku

Gadis kecil
Tubuhmu yang kecil nan mungil
Kulit tubuhmu selembut sutera
Matamu bagaikan bintang kejora
Engkau suci tiada berdosa
Engkaulah kebahagiaan ayah dan bunda
Engkau penerus masa depan keluarga
Jadi lah engkau pelita bagi nusa dan bangsa
Kelak engkau dewasa
Jadilah si kecil anak yang sangat berguna
Wahai gadis kecil ku

Hidup nan malang

Sendiri di tengah kegelapan malam
Bertemankan bulan dan bintang
Merenung kan nasib nan malang
Hidup yang di warnai penderitaan
Air mata menetes dipipi
Tiada salah tiada apa
Daku dibenci semua orang
Mulut mulut mereka setajam pedang
Menyayat hati daku
Daku ikhlas dan sabar
Kematian lah yang daku harap kan
Hidup ini tidak ada gairah lagi
Hidup ku terasa mati
Bagaikan bunga tiada berarkar lagi
Tuhan jemput aku...

Minggu, 20 Maret 2016

Ibu

Ibu...
Aku rindu akan manja mu
Rindu akan pelukan mu
Rindu akan bisik sayang mu
Aku ingin selalu ada diri mu di sisi ku
Menenang kan ku di saat ku terpuruk
Mengahapus air mata ku ketika ku menangis
Aku rindu akan semua itu ibu
Meskipun jarak dan waktu memisah kan
Tetapi di sanubari ku hanya nama mu ibu
Dalam setiap langkah ku
Tersirat doa dan restu mu ibu
Kembali lah kepada ku ibu
RATAPANKU